Mukolitik Dan Ekspektoran

by: dr. Ilham Hariaji, M.Biomed.

Batuk merupakan gejala dan tanda dari suatu penyakit, baik yang bersifat primer berasal murni dari saluran pernafasan maupun yang terjadi secara sekunder sebagai akibat penjalaran suatu penyakit di luar saluran pernafasan.
Dari segi produktivitas sputum atau dahak kita dapat membagi batuk menjadi batuk non-produktif dan batuk produktif, batuk non-produktif adalah jenis batuk yang tidak menghasilkan sputum atau dahak,biasanya diakibatkan karena proses iritasi maupun inflamasi pada saluran nafas bagian atas, kita sering mengenalnya dengan nama “batuk kering”. Sedangkan batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau sputum, sering diakibatkan karena adanya proses infeksi maupun inflamasi pada bronkus, brokiolus maupun alveolus.
                Dalam tata laksana batuk berdahak, peran mukolitik dan ekspektoran sangat membantu, disamping pengobatan secara etiologi baik berupa pemberian antimikroba maupun antiinflamasi. Mukolitik dan ekspektoran sering dianggap zat obat yang sama meskipun sebenarnya dari mekanisme kerja sangatlah berbeda.
                Mukolitik merupakan zat obat  yang bekerja dengan mekanisme mengencerkan sekret saluran nafas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum sehingga seputum menjadi cair dan mudah dikeluarga maupun diabsorbsi oleh tubuh yang pada akhirnya membuat saluran nafas menjadi tidak terhalang oleh adanya sputum yang kental. Zat obat yang tergolong kedalam mukolitik adalahBromheksin,N-Asetilsistein, dan Ambroksol.
                Ekpektoran merupakan zat obat yang bekerja  merangsang pengeluaran sputum dari saluran nafas dengan meningkatkan stimulasi mukosa saluran nafas sehingga refleks batuk menjadi lebih sensitif dan meningkat yang mengakibatkan seluruh benda asing dalam saluran nafas dapat dikeluarkan. Zat yang tergolong kedalam ekspektoran adalah Ammonium Klorida dan Gliseril Guaikolat.
                Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mukolitik bekerja berfokus pada sputum dengan membuat sputum menjadi encer, sedangkan ekspektoran bekerja meningkatkan reflek batuk. Obat golongan mukolitik maupun ekpektoran tersedia dalam bentuk tunggal maupun kombinasi antara ekpektoran dan mukolitik maupun dengan zat obat lainnya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama