By: dr.Ilham Hariaji, MBiomed
Kolkisin merupakan antiinflamasi
yang khas di gunakan pada penyakit pirai, disebut kolkisin karena di peroleh
dari tanaman colchium autumnale (bunga leli), mekanisme kerja obat ini adalah berikatan
dengan protein mikrotubular dan menyebabkan depolimerisasi dan menghilangnya
mikrotubular granulosit dan sel bergerak lainnya yang menyebabkan penghambatan
migrasi granulosit ke tempat radang sehingga pelepasan mediator inflamasi
dihambat sehingga respon inflamasi dihambat. Secara farmakokinetik obat ini
diabsopsi baik melalui saluran cerna dan
terdistrinbusi baik di dalam tubuh, ekresi melalui tinja dan urin. Kolkisin
diindikasikan pada penyakit pirai, pemberiannya diberikan mulai dari dosis kecil
diberikan setiap jam sampai gejala hilang atau muncul efek samping berupa
gejala gastrointestinal
Cara pemberian kolkisin dapat dilakukan dengan
beberapa dosis:
1.
0,5-0,6
mg tiap jam sampai gejala hilang atau
sampai timbul efek semping.
2.
1,2
mg sebagai dosis awal diikuti dengan 0,5-0,6 mg tiap 2 jam sampai gejala hilang
atau sampai timbul efek semping.
Dosis profilaksis dapat diberikan 0,5-1 mg sekali
sehari
Dapat juga diberikan iv 1-2 mg dilanjutkan dengan 0,5
mg tiap 12 jam dengan dosis maksimal 4
mg , pemberian IV harus diencerkan untuk mencegah iritasi dari larutan 2 ml
menjadi 10 mL.
Di Indonesia kolkisin tersedia dalam bentuk tablet 0,5
mg
Bahan Pustaka
Wilmana PF, Gan S. Analgesik-antipiretik, analgetik antiinflamasi non steroid dan obat gangguan sendi lainnya.Farmakologi dan terapi fk UI edisi 5, 2008; 242-3
Bahan Pustaka
Wilmana PF, Gan S. Analgesik-antipiretik, analgetik antiinflamasi non steroid dan obat gangguan sendi lainnya.Farmakologi dan terapi fk UI edisi 5, 2008; 242-3