dr.Ilham
Hariaji, M.Biomed
Departemen
Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
Pendahuluan
Saat ini ada beberapa golongan diuretik yang
termasuk dalam golongan diuretik hemat kalium, yaitu antagonis aldosteron,
triamteren dan amilorid1.
Secara fisiologi aldosteron berkerja menstimulasi
reabsorpsi Na+ , membangkitkan potensial negatif dalam lumen, yang
mengarahkan ion K+ dan H+ ke dalam lumen ( dan kemudian
diekresikannya) Antagonis Aldosteron bekerja berkompetisi memblokade ikatan
aldosteron pada reseptor sitoplasma berkibat peningkatan eksresi Na+
(Cl- dan H2O) dan menurunkan sekresi K+ yang
‘diperkuat oleh muatan listrik’, golongan ini merupakan diuretik yang lemah
karena hanya 2% dari reabsorbsi Na+ yang dikendalikan oleh
aldosteron3.
Triamteren dan amilorid bekerja menurunkan
permeabilitas lumen terhadap Na+ pada distal nefron dengan mengisi kanal Na+ dan
menghambatnya dengan perbandingan 1:1, hal ini meningkatkan ekskresi Na+ (Cl-
dan H2O) dan menurunkan ekskresi K+.3
Oleh karena kerjanya yang menurukan ekskresi K+ dan
meningkatkan ekresi Na+ (Cl- dan H2O), maka kedua
golongan obat ini disebut diuretik hemat kalium.
Farmakokinetika
Secara kimiawi spironolakton merupakan steroid sintetik
yang bekerja mengantagonis Aldosteron, Onset
of Action (mula kerja) dan Duration
of Action (lama kerja) tergantung dari respon target jaringan terhadap
aldosteron secara kinetik. Metabolisme spironolakton terjadi di hepar.4
Amilorid dan triamteren menghambat influks Na+
secara langsung di cortical collecting
tubule. Triamteren di metabolisme di hati dan sebagian besar diekskresi kan
melalui ginjal dalam bentuk aktif dan dalam bentuk meteabolit.Triamtere
dimetabolisme dengan cepat sehingga diperlukan pemberian dosis yang lebih
sering dibanding triamteren.4
Farmakodinamika
Diuretik hemat kalium mengalami absorbsi di tubulus
dan duktus kolektif, absorbsi Na+ dan sekresi K+ pada
duktus dan tubulus kolektif ginjal diatur oleh hormon aldosteron. Golongan obat
antagonis aldosteron mengganggu
aktifitas aldosteron secara fisiologis. Sementara amilorit dan triamteren tidak memblokade aldosteron namun mengganggu
masuknya Na+ melalui
epitelial Na+ channels (EnaC) di membran apikal tubulus kolektivus
dimana sekresi K+ bekerja berpasangan dengan aktifitas ini.Aksi dari
antagonis aldosteron bergantung kepada produksi prostaglandin di renal, dan
aksi dari diuretik hemat kalium dihambat oleh NSAID bila diberikan secara
bersamaan.4
Sediaan
Obat
Obat yang termasuk golongan antagonis aldosteron adalah spironolakton
yang saat ini tersedia di Indonesia dalam sediaan tablet 25 mg dan 100 mg serta
golongan lain yaitu amilorid hidroklorida tablet 5 mg dan 2,5 mg yang digabung dengan golongan diuretik tiazid 50 mg dan 25
mg2.
Efek Simpang1
Efek yang tidak diinginkan yang dapat terjadi
adalah:
·
Hiperkalemia
sampai keracunan kalium jika diberikan dengan asupan kalium yang berlebihan,
atau dibungkan dengan tiazid pada pasien gangguan ginjal1.
·
Ginekomastia
·
Gangguan
saluran cerna
·
Kejang
kaki
·
Azotemia
·
Pusing
Interaksi
Obat1,4
·
Golongan
diuretik hemat kalium bermanfaat bila diberikan dengan diuretik dalam golongan
lain.
·
Jangan
menggabungkan sesama golongan diuretik hemat kalium karena dapat meningkatkan hiperkalemia
bahkan keracunan kalium.
·
Penggabungan
dengan ACE inhibitor meningkatkan resiko hiperkalemia.
·
Pemberian
bersama suplemen kalium meningkatkan resiko hiperkalemia.
·
NSAID
dapat menghambat bila diberikan bersamaan
Penggunaan
Klinik1
1.
Sirosi
Hepatis
2.
Hipertensi
3.
Edema
4.
Gagal
jantung
5.
Sindrom
Conn (hiperaldosteronisme primer)
Dosis dan
Efek
Rentang dosis dewasa adalah 25mg-100mg dalam dosis
tunggal ataupun dosis terbagi, namun dosis efektif rata-rata 100 mg sehari
dalam dosis tunggal atau terbagi1.
Daftar Pustaka
1.
Nafrialdi.
Diuretik dan antidiuretik. Farmakologi dan Terapi FK UI edisi 5; 2008,p.
389-409.
2.
IAI.
Diuretik. Informasi spesialite obat indonesia.vol 49; 2014-2015,p.244-46.
3.
Neal
MJ.Obat yang bekerja pada ginjal-diuretik. At a Glance Farmakologi Medis edisi
V;2006,p.34-5.
4.
Ives
HE. Diuretic agen. Basic and clinical pharmacology. International edition
2012,p 261-3